Cari Blog Ini

Februari 25, 2012

" Saya adalah Hamba "

        Teman sejati akan lekat di hati, tak pernah berlalu mengikuti jalanya sang waktu. Selamat pagi dunia, salam ini kutujukan untuk semua (benda mati ataupun hidup yang saat ini masih bernaung di dunia fana) tak terasa hampir 1/4 (baca : seperempat) abad, saya menginjakkan dan menorehkan jejak di bumi ini, banyak peristiwa [baik suka maupun duka], pelajaran [dari IPA, samapai Matematika], pengalaman [dari jualan roti sampai jadi seorang penyiar] semua telah kuhadapi dan inilah anugerah dari ilaha (baca : ALLAH SWT) zat maha tinggi yang selama ini saya sembah; saya puja dan saya imani. 

       Pagi ini , hari ke - 25 di bulan Februari di tahun kabisat (tahun yang habis di bagi empat) 2012 , saya merenungkan nasib saya sebagai seorang hamba yang selalu merasa kekurangan, kekurangan banyak hal yang terkadang tidak pernah saya pahami, apa yang membuat saya kekurangan. coba bayangkan jika saya seperti orang- orang yang tidak beruntung, di mana mereka harus mengais rejeki di sepanjang jalan , bergelut dengan teriknya matahari dan dinginya hujan, harus beradu dengan kerasnya hidup bersama mental yang enggan untuk padam dan raga yang terpaksa di kuatkan padahal perlu banyak waktu untuk membuat badan terasa nyaman.

      Hening malam , jam 2 lewat 21 menit di dalam kamar kost , yang sunyi yang terdengar hanyalah bunyi kipas laptop yang berutar untuk mendinginkan perangkat keras yang sedang sibuk bekerja agar laptop ini tetap menyala dan nyaman digunakan si-empunya, di temani terangnya lampu putih hemat energi 75 watt yang menyala di dalam ruangan ukuran 3 x 4 , yang di penuhi beragam barang-barang (tepatnya rongsokan) yang melengkapi dan membuat penuh kamar. Ya..., Allah SWT , ampunkanlah dosa-dosa dan perbuatan hamba yang telah hamba lakukan seharian ini, 1 x 24 jam hamba hidup di bumi ini, tentunya banyak sekali perbuatan baik dan buruk yang sudah tercatat oleh Malaikat Rakib dan Atit yang tanpa henti mencatat kebaikan dan keburukan yang saya alami, seakan mereka tak pernah punya lelah dalam menjalankan tugas dan loyalitas mereka , meskipun tidak mendapatkan gaji. Subhanallah (maha suci Allah), sungguh kau telah ciptakan mahluk yang sangat bijaksana setia dan taat tentunya, karena mereka begitu menghargai dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka padahal tak kau berikan seperserpun harta kepada mereka. 

      Ya..., Rab. Jadikan hambamu ini setiap, seperti kesetian malaikat yang tak berhenti untuk mengabdi kepadamu, dan menjalankan perintahmu, tanpa keluh kesah dan tanpa ras gundah. Ibarat benda, mereka adalah batu karang yang keras, yang tak akan roboh di hantam sang ombak yang memaksa mereka untuk menyerah. Andaikan aku bisa seperti mereka ya rab, taat dan patuh terhadap, apa yang harus mereka jalankan. sungguh "hamba" sesungguhnya mahluk yang sempurna , karena berakal dan berfikir tapi kenapa, keunggulan yang kami miliki selalu jadi bencana buat kami, karena kami kurang mawas diri dan tidak pandai dalam menjaga hati dan pikiran kami, yang sering diliputi keinginan duniawi yang tidak pernah ada habisnya dan batasnya, padahal akhirat jauh lebih bermakna dibanding itu semua. 

      ini adalah sebagian kecil, surat saya untuk tuhan, dengan ini saya dapat merasakan betapa rindunya saya terhadap pelukan tuhan, jabat eratnya, kedekatanya, walaupun saya tak bisa secara langsung menyentuh dan melihatnya, saya berharap tuhan akan selalu menerima apa yang terbaik untuk saya dan berharap , semua bisa menjadi "hamba" yang setia.w

Tidak ada komentar:

Posting Komentar